1. Popok baru WAJIB dicuci dulu
• Popok kain yang masih gres harus dicuci beberapa kali (cuci-keringkan, lalu cuci-keringkan lagi) untuk mencapai daya serap yang maksimal, biasanya 2- 3 kali.
• Gunakan deterjen, tapi jangan terlalu banyak. Deterjen (jika mencucinya bersih), dapat menghilangkan sisa sisa zat kimia pabrik (lapisan lilin) pada kain.
• Bila cloth diaper baru langsung digunakan, pipis bayi tidak terserap dengan baik, sehingga popok jadi mudah bocor.
2. Cara Mencuci
• Gunakan deterjen secukupnya
• Sebaiknya tidak merendam popok. Bila terkena pup, langsung dibuang kotorannya dan popok dikucek dan dibilas sampai bersih agar popok tidak bernoda.
• Boleh menggunakan pengering mesin cuci, tapi bila ingin popok lebih awet, cukup diperas dengan tangan dan dijemur dengan digantung
• Tidak perlu disetrika, bila tetap ingin menyetrika, lapisi popok dengan kain agak tebal (jangan disetrika langsung)
3. The Don’ts
• Jangan gunakan pemutih
• Jangan gunakan pelembut (pelembut akan mengurangi daya serap)
• Untuk outer popok dengan lapisan waterproof, jangan disikat lapisan anti airnya
• Jangan mencuci dengan air panas
Masalah Lain :
4. Bila Popok Kain Berbau
• Fleece dan PUL adalah bahan sintetis yang lebih ‘menyerap’ bau daripada serat alami. Tipsnya adalah, jangan merendam popok berbahan PUL dan fleece. Kalaupun mau direndam (karena ngga bisa nyuci terlalu sering), bilas dulu popoknya sampai bersih, baru direndam.
5. Stripping (menghilangkan residu pada popok)
• Bila cloth diaper tidak berfungsi sebagaimana mestinya (kurang menyerap pipis, cepat bocor, dan berbau) mungkin karena adanya residu dalam popok tersebut. Yang umum menjadi penyebab residu adalah deterjen, sabun, dan pelembut.
• Cara melakukan stripping : cuci dengan air bersih sampai tidak muncul busa
• Untuk popok yang terdapat timbunan pelembut atau sabun (yang biasanya mengandung minyak), cuci dengan tangan menggunakan sabun cuci piring (untuk menghilangkan minyak). Sabun cucinya sedikit aja yaa… diaruh langsung di bahan fleece-nya, lalu kucek. Setelah itu dibilas.
• Lakukan stripping secara berkala, misalnya setiap bulan. Selain tidak baik untuk popok, residu juga bisa menyebabkan ruam pada kulit bayi.
A : Ya, jika dirawat dengan benar. Perawatannya juga sebenarnya tidak terlalu sulit. Asal tidak disikat dan diperas terlalu kuat saat mencuci, lapisan waterproof/tahan air yang merupakan fungsi utama CD bisa bertahan lama. Selain itu, bunda juga tidak perlu repot-repot memakai pewangi, pelembut, atau menyetrika CD. Pewangi dan pelembut malah akan membuat CD tidak meresapkan air dengan baik, jadi cepat bocor bila dipakai.
A : Kebocoran CD bisa karena beberapa hal. Penyebab paling sering adalah tumpukan residu dari sabun cuci, pelembut, dan pewangi pakaian. Residu tersebut membuat CD tidak dapat menyerap cairan dengan maksimal, sehingga lebih cepat bocor keluar.
Cara menghilangkan residu yaitu dengan stripping = mencuci CD dengan air mengalir (tanpa sabun apapun) sampai bersih, bisa juga dengan menggunakan sabun cuci piring yang biasanya memiliki penghilang lemak/residu.
Alasan lainnya adalah pemakaian yang kurang pas. Bila CD masih terlihat longgar di bagian paha/selangkangan anak, pipis anak akan mudah bocor di bagian samping. Jadi, pastikan ketika dipakai CD benar-benar pas di badan.
Bisa juga karena lapisan waterproof yang sobek karena proses pencucian. Tapi kasus yang terakhir ini bisa dicegah bila bunda mencuci dan merawat CD sesuai petunjuk.
A : Tips yang paling efektif dan teruji adalah dengan menggunakan sabun mandi. Setelah kotoran padat dibuang di WC, CD dikucek sampai bersih, lalu sabun mandi digosokkan pada CD yang terkena pup. Insya Allah noda akan langsung hilang. Masih kurang bersih juga? Jangan khawatir bunda, ternyata sinar matahari yang cukup pada saat CD dijemur dapat menghilangkan noda pup yang tersamar tersebut.
Postingan
0 komentar:
Posting Komentar